Wednesday, February 22, 2017

Undangan Pernikahan Pop Up & Undangan Online

Langkah pertama sebelum memutuskan membuat undangan, pastinya kamu harus hunting-hunting dulu, cari harga dan model terbaik. Maunya sih yang kece tapi murah..yakaann??hahaha

Nah, saya dan Hubby juga sempet hunting ke Pasar Tebet, Disana bagaikan surga buat yang lagi nyari-nyari undangan. Bentuknya macem-macem, lucu-lucu, ada harga ada rupa :D Jadi kamu bisa coba kesana sebagai bahan referensi.

Penampakan Pasar Tebet, pict from google

Dari awal, kita, terutama saya udah menargetkan undangannya mau pop up (itu loh kalau dibuka ada semacam muncul 3D), itu udah cita-cita saya daridulu yang kalo ga kesampean bakal sedih banget. hiks. Hubby pun setuju karna merasa itu unik banget. Bahkan kita berdua belum pernah dapet undangan yang bentuknya pop up.

Jadi begitu sampai sana, kita langsung cari-cari dan tanya soal undangan pop up.
Untuk pop up, ternyata ga begitu banyak yang menyediakan, harganya pun mulai dari 9,000-15.000, bahkan ada yang menawarkan lebih. Yang 9000 itu cuma 1 warna, gabisa full colour, dan pop upnya pun kecil. 

Pas tau harganya segitu, saya langsung ngedumel "udah deh, aku bilang juga aku aja yang desain sendiri, terus cari percetakan sendiri, aku kan orang percetakan, segitu tuh itungannya kemahalan"
"Aku ga tega, kamu udah stress dan capek ngurus ini itu, belom mahar juga maunya bikin sendiri" Hubby sweet banget, lebih mikirin kondisi calon istrinya dibanding harga yang kemahalan :D
Prinsip : kalo bisa bikin, kenapa harus beli sih. Lebih bagus, lebih puas, lebih total.
.
Akhirnya sampailah kita pada keputusan "saya yang akan buat desainnya". Because Graphic Designer is My Job Hobby. 
Oiya saya belum pernah mendeskripsikan apa pekerjaan saya. Saat ini saya bekerja sebagai Kabag Prepress di sebuah perusahaan percetakan di Jakarta Barat. Prepress / Pra Cetak / Sebelum cetak adalah tahapan dimana seluruh proses persiapan data sebelum cetak terjadi. Jadi data tersebut bukan hanya harus benar, tapi bisa diproduksi massal dengan cara menyesuaikan segala prosesnya dengan mesin yang ada (termasuk harus paham cara kerja mesin-mesin yang ada diluar divisi ini). Kalau dari prepress saja sudah salah, job tersebut ga akan pernah jadi barang yang spesifikasi, bentuk dan kualitasnya diharapkan customer. 
Bagian ini meliputi konsep, editing, desain, imposisi/susun halaman, cari warna, output pelat yang berfungsi sebagai perantara bertemunya antara tinta dengan kertas di mesin cetak, buat dummy/mock up, juga meliputi bagian digital printing dan banyak lagi. Di divisi ini saya memegang kinerja 3 sub-divisi. Desain, CTP dan Dummy + Digital Printing.
Ilmu soal percetakan ini disebut ilmu grafika, yang cuma bilang "oh itu yah yang suka nyetak undangan dipinggir jalan" you're totally wrong, Karna ilmu grafika sangat-sangat luas dan menarik, Sekali kamu masuk ke dunia grafika, pikiran kamu akan terbuka mengenai bidang satu ini, banyak orang bilang, dibidang inilah sumbernya uang. Yang mau tau lebih lanjut, silahkan googling ya. Yang mau sharing soal grafika, yuk boleh kita berbagi ilmu :)

Oke, back to the topic. "Ko kerja dipercetakan ga nyetak ditempat situ aja, ko pake cari-cari ketempat lain?" 
Alasannya adalah :
1. Kerjaan lagi banyak banget, takutnya ga kebagian jadwal cetak, atau gabisa selesai diwaktu yang ditentukan. Karna saya pun sampe stress banget ngerjain desainnya diwaktu yang mepet.
2. Perusahaan tempat saya bekerja ini gapernah ada order cetak undangan, kalaupun ada itu undangan owner-ownernya sendiri. Jadi saya agak sungkan
3. Harga disini bukan harga standar cetak kaya dipinggir jalan, mereka sangat memperhatikan kualitas cetakan. Jadi kalo ada salah setitik aja, bisa CETAK ULANG daripada memberikan yang seadanya pada pelanggan. Ditambah lagi, customer-customer kami termasuk perusahaan besar yang iklannya dipajang dimana-mana, TV, baliho, supermarket, dll. Jadi saya jiper duluan mau minta penawaran harga :D

Tapi pada akhirnya, saya ngomong juga sama ownernya, dari hati ke hati. Saya minta penawaran harga dengan spesifikasi yang tercantum. Dan bilang kalau budget saya cuma Rp. XXXX tapi maunya tetep pop up dan hard cover..hehe..udah nawar banyak maunya
Dan, Alhamdulillah. Bos saya yang baik hati itu menyetujui sambil bilang "apa sih yang ga buat Melinda". Bos saya cewek ko, tenang aja :)

Dan inilah undangan kami. Taraaaaaa. I'm lovin it!





Spesifikasi

Undangan : AP 150 - 4/0 (full colour) + lam.doft 1/0 + stb 30 + rakit
Pop Up : AC 260 - 4/0 (full colour) + lam.doft 1/0 + pon + tempel double tape + rakit

Saya happy banget, cita-cita buat bikin undangan pop up akhirnya kesampean :) Alhamdulillah.
Oya sebelum dicetak massal, saya bikin dulu satu sample untuk ditunjukan ke keluarga dua belah pihak. Karna komunikasi antara kedua belah pihak sangat penting, acara bersama gaboleh dong diputusin sendiri. Sample tersebut saya cetak di "Grogol Jaya Printing" dan saya rakit sendiri.

Untuk undangan online, saya juga buat sendiri, berikut penampakannya.



Next, aku akan bahas soal mahar yang juga bikin sendiri :)
Good luck buat para capeng, kamu pasti bisa ko, dapet undangan yang ciamik dan anti mainstream dengan harga yang terjangkau.

6 comments:

 

Melinda Pujiyanti Template by Melinda Personal Blog